Kota Probolinggo, kabarprobolinggo.com - Peluncuran dan Deklarasi Duta Pelajar Anti-Kekerasan di Kota Probolinggo menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo, pada Sabtu (15/11/25), dan dihadiri ratusan pelajar dari jenjang SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA.
Acara ini dihadiri oleh Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, Pj. Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Dr. Rey Suwigtyo, S.Sos., M.Si., i, Ka Dinas Pendidikan, dan Ketua GP Anshor serta perwakilan Kodim 0820 Probolinggo.
Kehadiran unsur pemerintah dan aparat keamanan tersebut mencerminkan keseriusan dalam mencegah berbagai bentuk kekerasan yang melibatkan pelajar.
Dalam sambutannya, Dr. Rey Suwigtyo menyampaikan bahwa program Duta Pelajar Anti-Kekerasan merupakan kolaborasi strategis antara Kepolisian, Dinas Pendidikan, dan organisasi kepemudaan GP Ansor. Menurutnya, peningkatan kasus perkelahian dan munculnya geng motor di kalangan remaja menjadi perhatian utama yang harus segera ditangani secara terpadu.
"Kegiatan yang digagas oleh Pak Kapolres ini adalah upaya nyata agar berdampak. Harapannya, khususnya dari pelajar SMP hingga SMA, bermusyawarah, membuat gagasan, sumbangsih, bagaimana agar Kota Probolinggo menjadi kota nyaman, aman, dan damai untuk ditinggali,” ujar Rey
Ia menambahkan bahwa pelibatan para pelajar khususnya ketua OSIS, ketua Pramuka, serta pengurus organisasi sekolah lainnya diharapkan mampu menciptakan agen perubahan yang efektif di lingkungan sekolah masing-masing.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Rico Yumasri, menegaskan bahwa pembentukan Duta Pelajar Anti-Kekerasan bukan sekadar kegiatan seremonial. Program ini dirancang untuk membentuk karakter pelajar yang berintegritas, berperan aktif dalam menjaga keamanan, serta menjadi teladan dalam menciptakan suasana sekolah yang kondusif.
Ia menjelaskan bahwa keterlibatan pelajar sebagai duta anti-kekerasan menjadi salah satu strategi pencegahan yang dinilai efektif, mengingat siswa lebih memahami dinamika sosial di lingkungan sekolah dan dapat menjadi penyampai pesan positif bagi teman sebaya.
“Saya berharap, melalui deklarasi pelajar antikekerasan ini menjadi komitmen kita bersama, komitmen sekolah, dan komitmen adik-adik untuk respons terhadap lingkungan sekitar jadi pelopor antikekerasan. Cermatlah dalam menerima infomasi. Mana yang harus diserap, mana yang harus diabaikan, dan mana yang harus dilaporkan. Sebab, bagaimanapun juga, suatu saat nanti negara ini adalah tanggung jawab adik-adik semua,” katanya.
Melalui program ini, pemerintah daerah dan aparat keamanan berharap tercipta budaya sekolah yang lebih aman, tertib, dan bebas dari tindakan kekerasan. Dengan sinergi antara pemerintah, kepolisian, sekolah, dan para pelajar, upaya pencegahan kekerasan di kalangan remaja diharapkan dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Kegiatan deklarasi ini juga menjadi langkah awal dari serangkaian program pembinaan pelajar yang akan dilaksanakan secara periodik sebagai bentuk penguatan karakter dan peningkatan kualitas generasi muda Kota Probolinggo.(*/Joko)

0 Comments