Foto : RDP komisi II DPRD Kab.Probolinggo bersama petani bawang merah
Kota Probolinggo, Probolinggo.com-Jeritan petani bawang merah mendapat respons dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab.Probolinggo terkait tingginya plasi atau potongan timbangan sebanyak 35 kilogram dari dua kuintal bawang.
Undangan yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yaitu,Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP),Dinas Pertanian,ketua Paguyupan Pasar Bawang merah serta perwakilan petani dari beberapa Kecamatan.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Projamin Probolinggo Budi Hariyanto menyampaikan,ada tiga poin permohonan petani kepada pemerintah.
yang pertama.petani meminta plasi diturunkan artinya mereka meminta potongan timbangan (plasi) yang diterapkan oleh pedagang dikurangi saat menjual hasil panen khususnya bawang merah.
Plasi ini berupa potongan berat dari hasil panen yang dijual,dan petani merasa dirugikan karena potongan tersebut terlalu besar,bahkan melebihi ketentuan.
Kedua, peran pemerintah sangat diperlukan dalam transaksi jual beli dipasar bawang merah untuk mencengah praktik curang seperti manipulasi harga atau kecurangan timbangan.
Kemudian yang ketiga,payung hukum,Peraturan Bupati (Perbub) atau Peraturan Daerah (Perda),untuk menjaga stabilitas harga yang akurat,agar dapat melindungi petani dari kerugian akibat plasi yang terlalu tinggi.
Ketua Komisi II DPRD Kab.Probolinggo Reno Handoyo meminta pada dinas DKUPP berkoordinasi dengan Bagian Hukum,Bagian Pemerintahan,Dinas Pertanian untuk segera menyusun draft perbub dalam waktu satu minggu.
"Paling tidak minggu depan sudah dapat di usulkan kepada Bupati,"ujarnya Rabu (09/07/2025).
Sementara Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kab.Probolinggo Saiful Farid Cahyono Bakti mengatakan,sudah melakukan segala upaya pengendalian dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) pada juni 2022 lalu.
"Karna ada lonjakan SE itu kembali diperbarui pada tahun 2024 lalu,"sebutnya.
Beberapa kali DKUP melakukan sosialisasi kepada pedagang dan petani dengan berdiskusi memberikan masukan supaya transaksi jual beli bawang merah harga dipasar menjadi fokus utama.masyarakat,khususnya petani bawang merah kabupaten probolinggo mengharapkan keluhannya segera ter realisasikan.(*/Rud)
0 Comments