Sentra Wisata kuliner Gor Ayani Sepi Pengunjung, Ketua Fraksi Gerindra Angkat Bicara

 

Foto  :  Ketua Fraksi Gerindra sekaligus Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo Riyadhus Sholihin saat ditemui wartawan (6/10/2025).

Kota Probolinggo, kabarprobolinggo.com - Sentra Wisata kuliner Gor Ayani Kota Probolinggo menjadi sorotan  publik. Pasalnya, Program relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke kawasan sentra kuliner GOR A Yani dinilai tidak berjalan sesuai harapan. Alih-alih meningkatkan kenyamanan berdagang, kebijakan ini justru membuat sebagian pedagang terpuruk karena sepinya pengunjung dan turunnya pendapatan. Kondisi tersebut menarik perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, H. Abdul Mujib, yang turun langsung meninjau lokasi pada Minggu (5/10/2025).

Foto  :  Sentra Wisata kuliner Gor Ayani Kota Probolinggo yang sepi pengunjung (6/10/2025).

Dalam kunjungannya, Abdul Mujib menilai bahwa sejumlah fasilitas dasar belum terpenuhi dengan baik. Ia menyebut pasokan air kerap bermasalah, sementara rencana kenaikan retribusi dianggap tidak tepat di tengah situasi ekonomi pedagang yang serba sulit. 

"Kenyataannya di lapangan memang memprihatinkan. Lokasi sepi, fasilitas belum optimal, tapi justru ada wacana menaikkan retribusi. Ini tidak sejalan dengan semangat pemberdayaan," ujar politikus PKB itu.

Menurutnya, relokasi tanpa dukungan fasilitas dan promosi yang memadai membuat omzet pedagang anjlok tajam. Sebagian besar mengaku hanya memperoleh pendapatan sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per hari, jauh di bawah penghasilan sebelumnya ketika masih berjualan di Pujasera kawasan Alun-alun Kota Probolinggo.

"Banyak pedagang yang kini bahkan tidak mampu menutup modal harian," ungkap Mujib.

Untuk mengatasi krisis tersebut, ia mengajukan dua langkah darurat kepada pemerintah daerah. Pertama, pembebasan retribusi sementara bagi seluruh pedagang di kawasan GOR A Yani selama lima bulan. Kedua, pemberian bantuan stimulus untuk memulihkan kegiatan ekonomi para PKL.

"Pemerintah tidak boleh tinggal diam. Ini menyangkut hajat hidup masyarakat kecil," tegasnya.

Sementara itu Ketua Fraksi Gerindra sekaligus Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo, Riyadhus Sholihin mengatakan masalah wisata kuliner GOR Ayani itu masih perlu kajian yang lebih mendalam lagi.

"Mengenai realita GOR Ayani itu perlu kajian mendalam, Gor Ayani pembangunan belum tuntas yaitu sisi utara dan depan GOR Ayani masih belum tuntas dan sempurna dan belum bisa jadi tolok ukur. " katanya (Senin 6 /10/2025). 

Ia menambahkan Branding atas lokasi wisata kuliner GOR Ayani belum optimal karena keterbatasan anggaran, 

"kemarin untuk penyelenggaraan event-event secara rutin, mungkin di 2026 kita akan tekankan agar ada untuk mendorong kegiatan di Gor Ayani sehingga para PKL GOR Ayani akan mendapatkan  imbas dari kegiatan tersebut." ungkap Gus Riyads panggilannya. 

Menurutnya Pemkot Probolinggo  perlu menyusun konsep marketing yang lebih tepat bagi sentra wisata kuliner serta perlunya kegiatan di Gedung Olahraga ( GOR) Ahmad Yani berupa event - event sebagai daya tarik pengunjung. 

"Konsep mengenai marketing,  peran-peran OPD yaitu DKUPP, Dispopar, Kominfo kita akan dorong untuk menjadi salah satu corong dalam upaya lakukan branding wisata kuliner GOR Ayani. "pungkasnya.(*/Bam)


Post a Comment

0 Comments

Info terkini