Pertuni Didukung Penuh Dinsos Kab Probolinggo Adakan Pelatihan OM dan ADL Untuk Kemandirian Tunanetra Pemula

Foto  :  Nara sumber Pelatihan OM dan ADL saat menjelaskan materi kepada peserta tunanetra pemula
di Aula SMP Namira Kota Probolinggo (27/9/2025).


Kota Probolinggo, kabarprobolinggo.com  -  Sebanyak 20 peserta tunanetra pemula dari Kota dan Kabupaten Probolinggo, yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Cabang Probolinggo,  dengan antusias mengikuti Pelatihan Orientasi Mobilitas (OB)  dan Aktivity of Daily Living (ADL) bertempat di Aula SMP Namira Jalan Basuki Rahmat No. 44 A Kota Probolinggo, pada Sabtu  dan Minggu (27-28/9/2025). 


Video  :  kegiatan Pelatihan OM dan ADL bagi tunanetra pemula di Aula SMP Namira Kota Probolinggo (27/9/2025).

Pelatihan orientasi dan mobilitas ini membantu penyandang disabilitas visual Tunanetra belajar menavigasi lingkungan mereka. Pelatihan ini mengajarkan mereka untuk mengetahui di mana mereka berada dan membuat rencana untuk mencapai tujuan mereka. 

Sedangkan Pelatihan Activity of Daily Living bagi tunanetra adalah program bimbingan yang mengajarkan keterampilan dasar untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dan aman seperti perawatan diri (makan, mandi, berpakaian), serta mobilitas di lingkungan sekitar, dan tugas-tugas sosial.  

Tujuannya agar penyandang tunanetra dapat mengurangi ketergantungan pada orang lain, meningkatkan rasa percaya diri, dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan pribadi dan sosial. 

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo.

Hadir dalam kegiatan ini, Penyuluh Sosial Muda,   Dinsos Kabupaten Probolinggo Mukminah, Ketua Dewan Pengawas Daerah (Dewasda) Pertuni Jawa Timur Rahman Hadi, Ketua Pertuni Cabang Jember Zuhri, yang mana keduanya sebagai narasumber dan Ketua Pertuni Cabang Probolinggo Moh Anshori sebagai Panitia Penyelenggara. Hadir juga Wakil Kepala SMP Namira Probolinggo serta para peserta pelatihan dari Kabupaten dan Kota Probolinggo. 

Penyuluh Sosial Muda  Dinsos Kabupaten Probolinggo Mukminah berharap, peserta kedepan mampu mandiri dengan meningkatkan ketrampilannya sehingga tidak tergantung pada orang lain. 

"Mereka kan punya  kewajiban yang sama di masyarakat, melalui pelatihan ini dapat meningkatkan ketrampilan untuk diri sendiri dan ditrapkan di masyarakat dalam kehidupan se hari - hari dan tidak tergantung pada orang lain," ungkapnya 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pertuni Cabang Probolinggo Moch Anshori menyampaikan motivasinya  mengadakan kegiatan pelatihan, yakni agar para penyandang netra pemula dapat menguasai ketrampilan orientasi mobilitas dan aktivity of daily living. 

"Sebagai Pengurus Pertuni Probolinggo, kami ingin  semua anggota pertuni khususnya pemula dan yang masih baru, bisa menguasai  ketrampilan orientasi mobilitas dan activity of daily living, karena sejauh ini, masih sedikit yang mengetrapkan, sehingga ini agak menghambat kegiatan Pertuni," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Daerah Pertuni Jawa Timur Rahman Hadi menerangkan bahwa masih ada sekitar 1500  penyandang netra di Jawa Timur yang sebagian besar belum bisa mandiri, yang disebabkan oleh banyak faktor diantaranya kurangnya SDM dan kekhawatiran, ketakutan dan rasa sayang yang berlebihan dari keluarga yang justru  menyebabkan penyandang Netra tidak mampu mandiri. 

"Di Jawa Timur ini ada 1500 sekian penyandang netra, yang mampu mandiri masih sangat kecil dibanding dengan jumlah semuanya," terang Rahman Hadi. 

"Ini disebabkan Banyak hal, diantaranya keluarga penyandang netra belum mengijinkan untuk mandiri, karena takut, khawatir, sayang dan sebagainya," tambahnya. 

Seorang peserta pelatihan dari Kota Probolinggo bernama Alif Rico Febrian berharap setelah mengikuti pelatihan bisa mandiri dalam beraktifitas pada kehidupan sehari - hari. 

"Harapan saya, teman - teman netra dan saya sendiri bisa mandiri," harap Rico panggilan akrabnya.(*/Deni)

Post a Comment

0 Comments

Info terkini