Kota Probolinggo, Kabarprobolinggo.com - Audiensi PGRI dengan Walikota Probolinggo dr Aminuddin pada kamis (21/8/2025) berlangsung dalam situasi penuh keakraban.
Hadir dalam Audiensi itu, Walikota Probolinggo dr.Aminuddin, Sp.OG(K)., M.Kes., Asisten Bidang Pemerintahan Madihah, S.K.M., Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Achmad Philip, M.Pd., M.Si., Ketua PGRI Dr. Agus Lithanta, M.Pd. dan segenap Pengurus PGRI Kota Probolinggo.
PGRI pimpinan Dr. Agus lithanta itu disamping memperkenalkan kepengurusan masa bakti 2025 - 2030 hasil Konferensi PGRI Kota Probolinggo tahun 2025, juga memohon ijin untuk bisa menempati Kantor PGRI yang merupakan aset milik Pemkot Probolinngo yang lama tidak ditempati.
Pada pertemuan itu Walikota memyampaikan, silahkan untuk datang ke Kantor Pemerintah Kota Probolinggo jika ada keperluan, karena semua ini milik rakyat.
"Kantor ini saya anggap sebagai rumah milik rakyat, kantor ini milik semua orang, kantor yang insklusif bukan eksklusif, silahkan yang mau bersilaturrahim dengan saya," pesannya.
"Saya sangat mengapresiasi pertemuan dengan PGRI ini, Kita butuh dukungan semua pihak termasuk PGRI, tetapi bukan dukungan buta, Mari berpikir ilmiah untuk membangun Kota Probolinggo. Dengan berpikir ilmiah, ada ketahanan menuju Indonesia Emas, 20 tahun kedepan. Ayo berinovasi, Salah satu unsur singkatan 'Bersolek' adalah edukasi. Itu tugas PGRI untuk mengedukasi," tandas Aminuddin.
Pada kesempatan itu, Agus Lithanta menyampaikan terkait kepengurusan transisi PGRI Kota Probolinggo yang diketuai Suryono telah menyelesaikan tugasnya hingga dlaksanakannya pemilihan ketua PGRI yang definitif, tidak ada lagi dualisme kepemimpinan ditubuh PGRI semenjak kasasi di Mahkamah Agung memenangkan PB PGRI pimpinan Prof. Unifah.
Pengurus PGRI menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan pemkot dalam meningkatkan SDM. Agus Lithanta juga mengusulkan pemakaian batik PGRI bagi guru setiap tanggal 25 sebulan sekali.
Abdussyukur salah satu Pengurus PGRI mengusulkan agar bisa menempati kantor PGRI di Jl. Hayam Wuruk no 36 Jati dan dijawab oleh Walikota bahwa hal tersebut sudah didisposisi dan disetujui.
"Usia lama sekolah yang dikisaran 14 tahun masih perlu diupgrade lagi, kwalitas pendidikan masih perlu ditingkatkan lagi. PGRI silahkan bersinergi dengan Dinas Pendidikan," Pungkasnya.
Audiensi diakhiri sesi foto bersama Walikota dan penyerahan SK Pengurus PGRI definitif masa bakti 2025 - 2030 serta surat permohonan menempati kantor PGRI.(*/Por)
0 Comments