Probolinggo , kabarprobolinggo.com – Komitmen Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo dalam mendorong pertanian inovatif kembali ditampilkan melalui gelaran temu kemitraan dan gelar produk unggulan berbasis inovasi yang dikemas dalam kegiatan Diseminasi Inovasi Lomba Kelompok Tani Tingkat Kabupaten Probolinggo 2025 pada Selasa (29/7/2025) di aula Ridho Resort Desa Krejengan Kecamatan Krejengan.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari temu teknis peningkatan produksi dan produktivitas pertanian yang sebelumnya melibatkan proses penilaian langsung oleh Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Probolinggo di 11 kecamatan. Meliputi Krejengan, Gading, Banyuanyar, Tegalsiwalan, Dringu, Tiris, Lumbang, Wonomerto, Kraksaan, Bantaran dan Gending dengan segala inovasinya. Setiap kelompok tani menyampaikan inovasi yang telah mereka terapkan di lapangan.
Dalam ajang ini, Poktan Sumber Makmur I dari Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto berhasil meraih juara pertama. Inovasi mereka berupa Budidaya Bawang Merah di Lahan Marginal dengan penambahan pupuk organik padat dan sistem irigasi sprinkle berhasil mencuri perhatian dewan juri dan diganjar hadiah senilai Rp 5 juta.
Posisi kedua diraih oleh Poktan Gebangan Makmur dari Desa Gebangan Kecamatan Krejengan yang menonjol dengan inovasi budidaya melon ramah lingkungan menggunakan sistem irigasi tetes dan berhak atas hadiah Rp 4 juta. Sementara juara ketiga jatuh kepada Poktan AER II dari Desa Tegalrejo Kecamatan Dringu atas penerapan teknologi sprinkle dalam usaha tani bawang merah secara efisien dan menerima hadiah Rp 3 juta.
Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Ariff Kurniadi melalui Plh Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Evi Rosella mengatakan program ini bertujuan menyebarluaskan praktik inovatif agar dapat disesuaikan oleh kelompok petani lainnya. “Diseminasi ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga transfer ilmu dan inspirasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Evi menerangkan kegiatan ini diharapkan dapat memicu lahirnya lebih banyak inovasi pertanian berbasis teknologi dan ramah lingkungan yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Kelompok petani yang berpartisipasi dalam lomba ini akan menjadi prioritas dalam menerima program pendampingan dan bantuan pertanian di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Sementara anggota TP2D Kabupaten Probolinggo Ahmad Fawaid menambahkan kegiatan ini menjadi ajang pembuktian bahwa petani kini tidak lagi sekedar sebagai pekerja lahan, tetapi telah bertransformasi menjadi inovator dan solusi bagi tantangan sektor pertanian.
“Petani masa kini harus kreatif dan adaptif. Ajang ini menunjukkan bahwa pertanian kita memiliki masa depan cerah jika terus didorong dengan semangat inovasi,” ungkapnya. (*/Sudar)
0 Comments