Kota Probolinggo, kabarprobolinggo - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Probolinggo berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur. Pemerintah Kota dan Dinas Pendidikan setempat mendapat apresiasi dari masyarakat karena pelaksanaan PPDB dinilai bersih dari praktik titip-menitip dan dilakukan secara transparan.
Sejak dibukanya pendaftaran pada awal Juli 2025, ratusan calon wali murid telah mengakses sistem PPDB online yang tersedia secara terbuka melalui laman resmi Dinas Pendidikan Kota Probolinggo. Sistem ini memungkinkan pendaftar untuk memantau proses seleksi secara real time berdasarkan kriteria objektif: zonasi, prestasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua.
Menurut pantauan di lapangan, suasana pendaftaran berlangsung tertib di berbagai SMP negeri. Para orang tua dan calon siswa tampak antusias mengikuti tahapan seleksi tanpa adanya kekhawatiran akan adanya 'titipan' atau intervensi dari pihak tertentu.
Sekretaris Ormas Gerakan Aksi Sosial Peduli Pendidikan dan Olahraga (Gasppol), Probolinggo Raya Wage Adi Sostro, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan PPDB tahun ini.
“PPDB SMP 2025 di Kota Probolinggo berjalan sangat baik dan sesuai prosedur. Tidak ada titipan. Ini bukti bahwa pemerintah serius mewujudkan pendidikan yang adil dan transparan,” ujar Wage saat memantau proses verifikasi data calon siswa, Senin (8/7/2025).
Ia menambahkan bahwa Gasppol telah mengawal proses PPDB selama beberapa tahun terakhir. Tahun ini dinilai paling transparan dan tertib.
“Kami melihat langsung petugas di sekolah menjalankan tugasnya dengan integritas. Bahkan data dan hasil seleksi dapat dilihat secara terbuka. Masyarakat bisa mengakses dan menilai sendiri,” tegasnya. Banyak calon wali murid pun menyatakan kepuasannya.
Siti Nurjanah, wali murid dari Kecamatan Kedopok, mengaku senang karena anaknya diterima melalui jalur zonasi tanpa harus mengurus berkas tambahan atau mencari 'jalur belakang.'
“Alhamdulillah anak saya bisa diterima di sekolah negeri favorit tanpa harus keluar uang atau cari orang dalam. Semua sesuai aturan,” katanya.
Hal serupa disampaikan Sugiono, wali murid asal Wonoasih, yang mengaku awalnya khawatir tak bisa bersaing karena isu titipan. Namun setelah melihat sistem yang berlaku, ia merasa lega.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Dr. Siti Romlah, S.Si., M.Pd., memastikan pihaknya berkomitmen penuh mewujudkan PPDB yang bersih, transparan, dan adil.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat dan ormas yang aktif mengawal. Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan hak pendidikan yang sama, tanpa diskriminasi,” ujar Dr. Siti Romlah dalam konferensi pers singkat.
Dinas Pendidikan juga membuka layanan pengaduan masyarakat selama PPDB berlangsung. Hingga kini, belum ada laporan pelanggaran serius yang diterima.
Dengan pelaksanaan yang profesional dan sistem terbuka, masyarakat berharap pola PPDB seperti ini dapat terus dipertahankan. Pendidikan yang jujur dan transparan adalah fondasi bagi generasi muda Probolinggo yang unggul dan berkarakter. (*/Bam)
0 Comments